Ada beberapa gejala penyakit asam urat yang umum terjadi, di antaranya:

1. Sendi mendadak terasa sangat sakit
2. Kesulitan untuk berjalan akibat sakit yang mengganggu, khususnya di malam hari
3. Nyeri akan berkembang dengan cepat dalam beberapa jam dan disertai nyeri hebat, pembengkakan, rasa panas, serta muncul warna kemerahan pada kulit sendi
4. Saat gejala mereda dan bengkak pun mengempis, kulit di sekitar sendi yang terkena akan tampak bersisik, terkelupas dan terasa gatal
5. Meski gejala penyakit ini bisa mereda dengan sendirinya, harus tetap dilakukan pengobatan untuk mencegah risiko kambuh dengan tingkat gejala yang meningkat.

Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami sakit kaki. Berikut beberapa di antaranya:

1. Usia: Seiring bertambahnya usia, risiko mengalami masalah kaki seperti arthritis, osteoporosis, atau penyakit pembuluh darah meningkat.

2. Obesitas: Berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan pada kaki dan sendi, meningkatkan risiko cedera, osteoarthritis, dan masalah peredaran darah.

3. Kegiatan Fisik yang Berlebihan: Aktivitas fisik yang intens atau berlebihan tanpa istirahat yang cukup dapat menyebabkan cedera otot, ligamen, atau sendi, yang dapat menyebabkan sakit kaki.

4. Postur Tubuh dan Posisi Kerja: Posisi tubuh yang tidak ergonomis atau aktivitas pekerjaan yang melibatkan stres berlebihan pada kaki dan kaki dapat menyebabkan sakit dan ketidaknyamanan.

5. Penyakit Sistemik: Penyakit seperti diabetes, arthritis, atau penyakit vaskular dapat meningkatkan risiko sakit kaki dan komplikasi lainnya.

Berikut ini adalah gejala rematik yang harus anda sadari sebelum semakin parah :

1. Nyeri sendi
2. Sendi terasa kaku
3. Pembengkakan sendi
4. Batuk terus-menerus
5. Sesak napas
6. Mati rasa dan kesemutan
7. Penurunan jangkauan gerak
8. Rasa lemah atau perasaan tidak enak badan
9. Kesulitan tidur
10. Penurunan berat badan

Sakit lutut dapat menimbulkan tanda-tanda, seperi:

• Nyeri pada lutut, misalnya saat ditekuk, atau bertumpu pada lutut
• Bengkak pada lutut
• Lutut terasa hangat saat disentuh dan kulitnya berwarna kemerahan
• Bengkak di bawah tempurung lutut
• Tempurung lutut berubah bentuk dan arah secara tiba-tiba
• Tidak bisa meluruskan lutut
• Terdengar bunyi ‘pop’ saat lutut digerakkan

Berikut ini adalah penyebab medis kesemutan yang harus anda waspadai :

• Rematik
  

  Rematik atau penyakit yang ditandai dengan nyeri sendi disebut juga rheumatoid arthritis. Penyakit ini merupakan penyakit autoimun ketika sistem imun pada tubuh seseorang menyerang sel-sel tubuhnya sendiri.

  Dalam hal ini, area persendian adalah area yang diserang oleh sistem imun pengidap rheumatoid arthritis. Akibatnya, peradangan kronik dan rasa nyeri yang hebat pada sendi-sendi yang terserang jadi terasa kesemutan.

• Kolesterol
  Pembengkakan, kebas & kesemutan pada anggota badan adalah salah satu gejala awal dari kolesterol tinggi. Reaksi ini terjadi karena akumulasi lipid mengganggu sirkulasi.
  
  
• Asam Urat
  Banyak orang yang merasakan kesemutan pada bagian tubuh yang diakibatkan penyakit yang di derita seperti asam urat itu dikarenakan senyawa turunan purina tidak terkontrol dengan baik dan menjadi indikasi adanya penyakit atau gangguan pada tubuh.
  
  
• Neuropati
  Lemah,kebas & kesemutan dan nyeri akibat kerusakan saraf, biasanya terjadi pada tangan dan kaki. neuropati perifer juga dapat dihasilkan oleh cedera, infeksi, dan paparan racun. Gejalanya meliputi nyeri, sensasi kesemutan, mati rasa, dan lemas.
  
  
• Stroke
  Stroke adalah Gangguan yang terjadi akibat penyumbatan aliran darah pada saraf pusat yang berada di otak. Hal tersebut dapat menimbulkan gejala awal yaitu kebas & kesemutan baik pada kaki maupun tangan. Sehingga anda patut mewaspadai kebas yang anda rasakan bisa saja diakibatkan dari gejala awal Stroke.
  
  
• Sakit saraf
  Sakit saraf adalah kondisi di mana terjadi gangguan pada sistem saraf. Ketika sistem saraf terganggu, kebas & kesemutan pada bagian tubuh akan terasa, penderitanya bisa kesulitan bergerak, berbicara, menelan, bernapas, atau berpikir. Penderita juga bisa mengalami gangguan pada ingatan, panca indera, atau suasana hati.
  
  
• Gagal ginjal
  Kondisi selanjutnya penyebab kebas & kesemutan yaitu gagal ginjal, jika gejala kebas yang anda rasakan disertai dengan penurunan produksi urine maka anda harus mewaspadai kondisi tersebut karena bisa saja itu merupakan gejala dari gagal ginjal.
   

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami sakit pinggul meliputi:

1. Usia: Risiko sakit pinggul cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Osteoarthritis, salah satu penyebab utama sakit pinggul, lebih umum terjadi pada orang tua.

2. Kegemukan atau Obesitas: Berat badan berlebih dapat menempatkan tekanan tambahan pada sendi pinggul, yang dapat meningkatkan risiko osteoarthritis dan nyeri pinggul lainnya.

3. Riwayat Cedera: Orang yang pernah mengalami cedera pada pinggul, termasuk fraktur tulang pinggul atau cedera ligamen, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami sakit pinggul di masa depan.

4. Keturunan: Riwayat keluarga dengan penyakit sendi, seperti osteoarthritis atau arthritis rheumatoid, dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami sakit pinggul.

5. Aktivitas Fisik yang Berlebihan: Aktivitas fisik yang berlebihan atau gerakan yang berulang pada sendi pinggul dapat menyebabkan kelelahan dan cedera, yang pada gilirannya dapat menyebabkan nyeri pinggul.

6. Postur yang Buruk: Postur tubuh yang buruk atau ketidakseimbangan otot dapat meningkatkan tekanan pada sendi pinggul dan menyebabkan ketegangan atau nyeri.

7. Merokok: Merokok dapat merusak jaringan sendi dan mengurangi aliran darah ke sendi pinggul, meningkatkan risiko kerusakan dan nyeri.